Jumat, 07 September 2012

GRIB MEDAN BARU



Grib Medan Baru telah terbentuk yang di Ketuai Paul dan Sekretaris Armed Simbolon

Senin, 03 September 2012

Ulos Batak


ULOS BATAK DI KENAL SEBAGAI JATI DIRI ORG BATAK SESUAI BUDAYA DAN ADATNYA

Jenis Ulos Batak dan Fungsinya.
Orang Batak sudah dikenal sebagai "Bangso", kenapa..?
Dahulu sudah memiliki Kerajaan sendiri, Mardebata Mulajadi Nabolon ("pencipta yang maha besar"), memiliki Surat Aksara Batak, dan sudah pernah memiliki Uang tukar yakni Ringgit Batak ("Ringgit Sitio Suara"), uning-uningan namarragam ("musik"), memiliki Budaya Adat, dan mempunyai Hukum.
Namun sekarang ini sudah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan orang Batak Toba sudah banyak yang tidak mengetahui bahasa daerahnya sendiri, melihat perkembangan teknologi sekarang ini, tor-tor Batak sudah banyak yang tidak mengetahuinya, bahkan dewasa ini Ulos Batak tidak dikenal jenis-jenis dan Fungsinya.2 Musa 19 ayat 10:Dung i didok Jahowa ma tusi Musa laho maho tumopot bangso i jala urasi nasida sadarion dohot marsogot asa ditatap nasida Ulos na.Dengan dasar ini Bersama Toba dot Com, mensosialisasikan Jenis dan Fungsi Ulos Batak:
I.Ulos Antak-Antak, dipakai selendang orang tua melayat orang meninggal, dan dipakai sebagai kain dililit/ hohop hohop waktu acara manortor.
II.Ulos Bintang Maratur, Ulos ini merupakan Ulos yang paling banyak kegunaannya didalam acara-acara yakni: Diberikan kepada anak yang memasuki rumah baru oleh orang tua, kalau diadat Toba Ulos ini diberikan waktu selamatan Hamil 7 Bulan oleh orang tua, tetapi lain halnya kalau di Tarutung Ulos ini yang diberikan waktu acara suka cita ("gembira"), Ulos ini juga diberikan kepada Pahompu yang baru lahir, parompa walaupun kebanyakan kasih mangiring apalagi yang maksudnya agar anak yang baru lahir diiringi anak selanjutnya, kemudian ulos ini dipakai untuk pahompu yang dibabtis dan juga dipakai untuk sebagai selendang.
III.Ulos Bolean, Ulos ini dipakai sebagai selendang pada acara-acara kedukaan.
IV.Ulos Mangiring, Ulos ini dipakai selendang, Tali-tali, juga Ulos ini diberikan kepada anak cucu yang baru lahir terutama anak pertama yang dimaksud sebagai Simbol keinginan agar sianak diiringi anak yang seterusnya, bahkan Ulos ini dapat dipakai sebagai Parompa.
V.Ulos Padang Ursa, dipakai sebagai Tali-tali dan Selendang.
VI..Ulos Pinan Lobu-Lobu, dipakai sebagai Selendang.
VII. Ulos Pinuncaan, Ulos ini sebenarnya terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah yang kemudian disatukan dengan rapi hingga menjadi bentuk satu Ulos yang kegunaannya antara lain:Ulos ini dapat dipakai berbagai keperluan acara-acara duka cita atau suka cita, dalam acara adat ulos ini dipakai/ disandang oleh Raja-Raja Adat maupun oleh Rakyat Biasa selama memenuhi pedoman misalnya, pada pesta perkawinan atau upacara adat suhut sihabolonon/ Hasuhutonlah ("tuan rumah") yang memakai ulos ini, kemudian pada waktu pesta besar dalam acara marpaniaran, ulos ini juga dipakai/ dililit sebagai kain/ hohop-hohop oleh keluarga hasuhuton, dan Ulos ini sebagai Ulos Passamot pada acara Perkawinan.
VIII,Ulos Ragi Hotang, Ulos ini biasa diberi kepada sepasang pengantin yang disebut sebagai Ulos Hela.
IX.Ragi Huting, Ulos ini sekarang sudah Jarang dipakai, konon jaman orang tua dulu sebelum merdeka, anak-anak perempuan pakai Ulos Ragi Huting ini sebagai pakaian sehari-hari dililit didada (Hoba-hoba), dan kemudian dipakai orang tua sebagai selendang apabila bepergian.
X.Ulos Sibolang Rasta Pamontari, Ulos ini kalau jaman dulu dipakai untuk keperluan duka dan suka cita, tetapi pada jaman sekarang ini sibolang bisa dikatakan symbol duka cita, dipakai juga sebagai Ulos Saput (yang meninggal orang dewasa yang belum punya cucu), dan dipakai sebagai Ulos Tujung (Janda/Duda yang belum punya cucu), dan kemudian pada peristiwa duka cita Ulos ini paling banyak dipergunakan oleh keluarga dekat.
XI.Ulos Sibunga Umbasang dan Ulos Simpar, dipakai sebagai Selendang.
XII.Ulos Sitolu Tuho, Ulos ini dipakai sebagai ikat kepala atau selendang wanita,
XIII.Ulos Suri-suri Ganjang, dipakai sebagai Hande-hande pada waktu margondang, dan dipergunakan sebagai oleh pihak Hula-hula untuk manggabe i borunya karena itu disebut juga Ulos gabe-gabe.
XIV.Ulos Ragi Harangan, pemakaiannya sama dengan Ragi Pakko.
XV. Ulos Simarinjam sisi, dipakai sebagai kain, dan juga dilengkapi dengan Ulos Pinuncaan disandang dengan perlengkapan adat Batak sebagai Panjoloani yang memakai ini satu orang paling depan.
XVI. Ulos Ragi Pakko, dipakai sebagai selimut pada jaman dahulu dan pengantar wanita yang dari keluarga kaya bawa dua ragi untuk selimut yang dipergunakan sehari-hari, dan itu jugalah apabila nanti setelah tua meninggal akan disaput pakai Ragi ditambah Ulos lainnya yang disebit Ragi Pakko lantaran memang warnanya hitam seperti Pakko.
XVII.Ulos Tumtuman, dipakai sebagai tali-tali yang bermotif dan dipakai anak yang pertama dari hasuhutan.
XVIII Ulos Tutur-Tutur, dipakai sebagai tali-tali dan sebagai Hande-hande yang sering diberikan oleh orang tua sebagai Parompa kepada cucunya.
Maka dari jenis dan fungsi Ulos ini, disebut pengenalan jati diri orang batak sesuai Budaya dan Adatnya, dan orang Batak dikenal dari Ulos yang disandangnya, sian Tortornya bahkan dari Tungkot na.
Horassssss.!!!!!.

Minggu, 02 September 2012

Prabowo Marga Tobing


Prabowo Dikukuhkan Marga Tobing Nomor 15 Turunan Raja Sumurung *

MYCULTURED

Prabowo Marga Tobing: Cawapres Prabowo Subianto dinobatkan menjadi marga Lumbantobing dalam sebuah acara adat oleh Keluarga Besar Lumbantobing, Rabu (17/6) di Royal Room Danau Toba Convention Center Medan. (Foto SIB/ Horas Pasaribu)

Prabowo Subianto dinobatkan menjadi marga Lumbantobing melalui upacara adat yang dihadiri ribuan warga Lumbantobing Kota Medan, lintas etnis dan mewakili marga-marga yang ada di Sumut. Dengan pengukuhan itu maka Prabowo resmi menjadi keturunan ke-15 dari silsilah Ompu Sumurung Lbn Tobing dan menjadi adik bungsu DR Tongam Lumbantobing anak almarhum Viktor Lumbantobing.
Acara yang difasilitasi PPSLB Sedunia dan DPD PPSLB Sumut di Convention Hall HDTI Medan, Rabu (17/6) juga disaksikan elemen pendukung Prabowo di antaranya Pasopati (Prabowo Subianto Pilihan Hati) Sumut.

Upacara adat pengukuhan Prabowo yang juga dikenal calon Wakil Presiden pendamping Megawati itu diawali dengan makan bersama seluruh yang hadir. Selanjutnya Prabowo diberikan ulos pangampuon dan boras si pir ni tondi oleh parsadaan Ompu Sumurung dari Jakarta, Medan dan Bona Pasogit selaku dongan tubu (semarga).
Prabowo juga diulosi perwakilan 29 marga dilanjutkan dengan pemberian ulos dari pihak tulang Silalahi dan pihak hula-hula marga Pardede yang dilakukan Rudolf Pardede karena isteri Tongam Tobing adalah Mary Pardede.
Kemudian Prabowo dimeme Tongam Tobing dan isterinya. Selanjutnya Ketua Umum PPSLB sedunia Simon Tobing didampingi Ketua DPD Sumut Ir Erwin Tobing, Riky Tobing, Robert Tobing, Maju Tobing dan Wismar Tobing selaku panitia membacakan AD/ART PPSLB sekaligus menyambut Prabowo menjadi warga Tobing.
Prabowo yang saat itu didampingi adiknya Hasyim Djojohadikusumo dalam sambutannya mengungkapkan kebahagiaannya telah menjadi warga Tobing. “Dengan kegiatan ini saya merasa terhormat menyandang marga Tobing,” katanya.
Ia lebih lanjut menjelaskan dirinya sering dipanggil Bataknya Jawa. Karena dirinya berasal dari Jawa yang setengah Banyumas. Banyumas di masyarakat Jawa dikenal memiliki kesamaan ciri khas dengan orang Batak yaitu lugas, blak-blakan tidak berputar-putar dan dinilai keras.
“Dulu saya dibilang Bataknya Jawa. Kini saya sudah jadi warga Batak. Orang Batak itu banyak yang berhasil jadi tentara. Di TNI kalau nggak orang Banyumas ya orang Batak. Orang Batak dari luar kelihatan galak tapi hatinya baik” kata Prabowo.
Prabowo juga mengajak seluruh anak bangsa untuk menghargai Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan agama, suku golongan kata Prabowo merupakan kekuatan membangun bangsa Indonesia yang kokoh dan maju.
Sambutan Prabowo itu mendapat aplaus dan sambutan positif para hadirin. Menurut Sahat Simatupang selaku Sekretaris Tim Relawan Pasopati Sumut sambutan Prabowo memperlihatkan dirinya mengormati pluralisme dan menghargai adat istiadat. “Sifat pluralisme ada dalam diri Prabowo dia berdarah Jawa Tengah dan Sulawesi Utara. Dia juga rindu menjadi warga Batak yang memiliki falsafah Dalihan Na Tolu.

GRIB MEDAN BARU

GRIB MEDAN BARU
Grib Medan Baru telah terbentuk Ketua Paul dan sekretaris Armed Simbolon

Jumat, 31 Agustus 2012

DPD GRIB Sumut 2012-2017 Terbentuk


DPD GRIB Sumut 2012-2017 Terbentuk

FOTO BERSAMA: Pengurus DPD GRIB Sumut 2012-2017 saat foto bersama.//grib for sumut pos
MEDAN- Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Sumatera Utara Periode 2012-2017 dibentuk. Direncanakan September 2012 mendatang di Lapangan Benteng, Medan, kepengurusan tersebut akan dikukuhkan dan diperkenalkan.
Kepada sejumlah wartawan di Sekretariat DPD GRIB Sumut di Komplek Tomang Elok, Medan, Ketua Terpilih GRIB HM Darwin Syamsul menyampaikan kepengurusan yang akan dikukuhkan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) dari DPP GRIB Nomor: 0159/DPP-GRIB/VII/2012 tertanggal 9 Juli 2012, ditandatangani Ketua Umum DPP GRIB, Hercules Rozario Marshal dan Sekretaris Umum, A Rahman HI.
“Kepengurusan DPD GRIB Sumut telah terdaftar di Kesbanglinmas Pemprovsu. Direncanakan pelantikan September mendatang di Lapa-ngan Benteng,” ujarnya didampingi Sekretaris H Tengku Daniel Mozard, penasehat Felix Wijaya dan ketua panitia pelantikan HM. Subandi.
Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat DPD GRIB Sumut akan Safari Ramadan ke daerah dan buka puasa bersama anak yatim dan kaum dhuafa. “Buka puasa bersama ini sekaligus dalam rangka syukuran peresmian kantor baru DPD GRIB Sumut,” katanya.
Sekretaris DPD GRIB Sumut, H Tengku Daniel Mozard menambahkan keberadaan GRIB Sumut untuk aksi damai di tengah masyarakat dalam berbagai sektor.
Ketua paniti  HM Subandi menjelaskan dalam pelantikan pengurus DPD GRIB Sumut nanti akan dihadiri Ketua Pembina DPP GRIB, Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP GRIB, Hercules Razario Marshal.
Adapun susunan pengurusnya yakni wakil-wakil ketua Goklas Butar-Butar, Abdul Gafur, Asrul Sani P Batubara, Zulhaidid Rambe, Yusuf Abdi Sitorus, T Alkadrisyah, Masdalena Lubis, T Armansyah, Rizky R Haharap, HM Subandi, Hendra Raja S Munthe dan H Ahmadi Fauzan.
Di Sekretaris H Tengku Daniel Mozard, Wakil Sekretaris Benny Mahadin Aritonang dan Henny Wahyuni. Bendahara Budiansyah, Wakil Bendahara Hj Henny Octaviani, Han Min dan Tan Sui Piu.
Kepengurusan itu juga dilengkapi dengan pembina Hj Ibu Indah, serta penasehat Felix Wijaya, Kolonel (Purn) Syafaruddin, H Zainuddin Nasution, H Julius Rivai Chan dan Yuri Subandi. Sedangkan panitia pelantikan terdiri Ketua HM Subandi, Sekretaris Benny Mahadin Aritonang dan Bendahara Tan Sui Piu. (*/ril)